Monday, May 28, 2007

Senja yang hampa

Senja pasti kan datang, namun bukan takut akan gelapnya malam
Tapi hampa karena tak ada yang mendampingi menatap indahnya cahaya rembulan


Döme Café , Plaza Indonesia….20.57, akhir april 06-
Orang-orang disekitar pada sibuk bicara, ada yang sedang tertawa gembira, menuangkan minuman bagi teman-temannya. Sepertinya ia sedang berulang tahun karena terlihat ia sibuk menerima ucapan selamat.

Ada juga bapak-bapak tua yang dengan sedang serius menjelaskan sesuatu pada temannya disamping. Seorang pria muda dan gadis cantik sedang diantar pelayan ke mejanya. Pelayan-pelayan hilir mudik mengantarkan makanan dan minuman. Dibelakangku sendiri, samar-samar aku dengar beberapa orang pria paruh baya sedang membicarkan tentang tender proyek yang besok akan diadakan.

Di panggung kecil, seorang penyanyi diiringi dengan piano sedang menyanyikan She nya Elvis Castello .Malam jadi melankolis.
Di depanku, ada orang sedang sibuk berdiskusi dengan salah satu partnernya. Segelas wine putih sudah hampir habis untuk menghangatkan dinginnya AC.
Dari kaca disebelah kananku, bunderan HI terlihat megah dengan lampu-lampunya. Sayang air mancurnya mati. Tapi kendaraan yang lewat dengan lampu-lampu malamnya dan sebuah patung selamat datang yang menjulang tinggi jadi pemandangan yang menarik juga.

Jam 9 lebih malam ini masih terlihat orang ramai berlalulalang disekitar bundaran HI. Jakarta seakan tak pernah tidur.

Aku sendiri…hanya ditemani secangkir esperesso dan sepotong tiramisu, diam mengamati semua dengan pikiran tak menentu melayang-layang……mandeg, dan tanpa ide serta perasaan rindu pada…Nya

sebuah kesendirian dalam keramaian…..dalam senja.

No comments: