Monday, August 6, 2007

Gerilya Marketing

Saat ini masih awal Agustus, namun di komplek saya, suasana tujuhbelasan sudah lumayan terasa, umbul-umbul dan beberapa pernik-pernik kemerdekaan telah dikibarkan. Bahkan sumbangan buat acara tujuhbelasan pun sudah ada.

Sesuai cerita dahulu kala sesuai buku sejarah yang saya dapat (tidak tau buku itu benar atau tidak, karena beberapa hari yang lalu di Bogor dan Depok ada aksi dari Dinas Pendidikan tentang Pembakaran buku sejarah), para pejuang kita dalam melawan penjajah sangat gigih dan berani, walaupun kita tahu, bahwa peralatan dan keahlian antara kita dengan penjajah tidak sebanding, kala itu penjajah menggunakan bedil dan teman-temannya, sedangkan pejuang kita dengan menggunakan bambu yang diruncingkan, plintengan (ketapel), dan lain sebagainya, serba tradisional. Namun, peralatan minim itu tidak menyurutkan pejuang kita dalam mengusir penjajah. Kalo di logika kita bakal kalah kalo dengan aksi head-to head, makanya pejuang kita memilih dengan perjuangan secara gerilya.

Sesuai dengan namanya gerilya, yaitu aksi secara diam-diam, kita jadi teringat dengan beberapa tokoh pahlawan bangsa kita yang membawa kemerdekaan dengan strategy perang gerilya nya diantaranya Pak Dirman, yang menyusuri sepanjang Pulau Jawa walaupun harus di tandu. Nama beliau saat ini diabadikan di Jakarta sebagai Jalan Utama yang elite.

Demikian juga dalam dunia marketing, ada beberapa perusahaan yang menerapkan sistem marketing gerilya, tidak mengekspos secara umum lewat media yang populer, namun berkat marketing gerilyanya usaha tersebut masih berjalan, bahkan ekspansi besar-besaran namun tidak bayak dikenal secara umum, karena tujuan marketing gerilya adalah fokus kepada segmennya saja untuk ditangkap. Sehingga energi dan biaya promosinya bisa efisien namun efektif.

Demikian juga dalan dunia self marketing, ada beberapa orang yang menerapkan strategy self marketing gerilya, langkah-langkahnya bertolak belakang dengan orang-orang yang menerapkan strategy populer, contoh seperti artis yang justru menerapan strategy harus populer, semakin dikenal dia akan semakin mahal. Sedangkan self marketing gerilya hanya menangkap segmen yang butuhkan saja, tidak perlu populer. Sebab saya menemukan ada beberapa pengusaha yang sukses, namanya tidak dikenal banyak orang, namun usahanya sangat besar dan maju.

Nah mau menerapkan sistem marketing yang seperti apa ditempat usaha kita semuanya tergantung kita yang menentukan. Sebagaimana kita menentukan sendiri self marketing kita.

No comments: