Thursday, May 1, 2008

Intuisi

Istilah dalam bahasa Indonesia gampangnya adalah percaya kepada naluri.

Kebanyakan dari kita memiliki naluri yang terasah (rasa suka, rasa tidak suka, dan perasaan yang tertanam mendalam yang merupakan bagian dari diri kita sebagaimana halnya anggota tubuh). Mengabaikan naluri bagaikan tidak mempercayai diri kita sendiri.

Kenyataannya seringkali kita mengabaikan naluri, dan biasanya kita menyesalinya. Kita dengan mudah mempertanyakan perasaan kita terutama bila bertentangan dengan keyakinan orang lain.

Kita mungkin mengira kita bersikap tidak logis, sangat emosional, atau tidak masuk akal, sehingga kita mengabaikan perasaan kita. Biasanya itu menjadi kesalahan terbesar.

Saya mempercayai intuisi saya karena intuisi ini merupakan ramuan dari segala hal yang membuat saya seperti sekarang ini. Intuisi atau naluri merupakan refleksi dari nilai-nilai, perasaan, ketakutan, pengalaman dan tujuan. Juga adalah merupakan penyeleksian pelajaran-pelajaran yang kita peroleh dari orang tua, keluarga, guru dan sahabat kita. Intuisi ini didasarkan pada pengalaman hidup kita, terutama ketika kita mendapat masalah.

Intuisi atau naluri adalah LOGIKA yang kita kembangkan dari proses hidup, bertindak, memperhatikan dan menyimak. Naluri memandu kita, melindungi kita dan mengingatkan kita tentang siapa sebenarnya kita.

Di saat semua orang dan segala hal mengatakan kita salah, mengikuti paa kata naluri atau intuisi membutuhkan kekuatan. Sulit bagi kita untuk berdiri sendirian menantang segala opini yang bertentangan dengan kita. Kita harus mendengarkan dan mempercayai kata hati kita.

Dalam analisis akhir, tanggung jawab untuk membuat keputusan berada di tangan kita. Ini adalah hidup, keluarga, bisnis uang dan pilihan kita.

untuk seorang sahabat saya, Fildy yang tidak mudeng arti intuisi.

1 comment:

Anonymous said...

bagus, membantu lebih dalam memahami intuisi..,
:)