Saturday, June 23, 2007

Speak to Stranger

Sejak kecil sampai di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak berbicara kepada orang asing sembarangan. Tapi ada satu pepatah if you don t speak to a stranger, you will never make a new friend . Padahal kita tahu bahwa berteman dengan teman yang baik akan saling menumbuhkan kita bersama.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, cobalah melakukan perhitungan tentang jumlah kawan. Misalnya kita dapat menyebutkan 10 orang teman dekat atau sahabat yang benar-benar dapat berbagi. Cobalah melakukan listing .
- Berapa banyak diantara mereka adalah teman SMA?
- Berapa banyak yang merupakan teman kuliah?
- Berapa banyak yang kita kenal melalui kenalan atau
dari hobi yang sama?
- Berapa kawan baru yang kita kenal kurang dari 5
tahun?
Jawabannya akan sangat bervariasi tergantung dari umur atau sifat kita, namun secara umum banyak sahabat yang kita punyai dulunya adalah stranger atau orang yang tidak kita kenal. Dan ternyata orang-orang yang dahulunya asing ini dapat menjadi teman dekat bahkan seperti saudara.

Saya beruntung memiliki sahabat dan temen baru seperti Rizal, ekonom yang katanya calon menteri yang hebat, Bang Ajud, pegawai negeri dan pengusaha sukses, Pramono, wong ndeso yang selalu low profile, Riecky, muka cina yang menjadi sahabat sejati, Lukman, sahabat di Semarang, Reza, metroseksual Jakarta, dan Taufik Siregar, batak baek hati.

Dari awalnya hanya sebagai kenalan, sekarang mereka menjadi sahabat yang dapat
saling mengisi dan berbagi. Tentunya juga masih banyak sekali sahabat lama yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu karena pada hakekatnya teman sejati tak
lekang oleh panas dan tak luntur oleh hujan. Pada saat pertama kali berbicara dengan stranger baik pria maupun wanita, pada umumnya ada perasaan insecure , takut atau malas untuk memulai percakapan.

- Kalau saya mulai bicara dahulu dan di-cuekin malu dong.
- Wah cewek yang lagi minum wine sendirian pakai rok merah itu kelihatannya so cool dan confident ya.(padahal wanita tersebut sedang merasa insecure, karena merasa kurang cantik, kurang pintar, tidak punya teman pria meskipun sudah berusia matang).

Untuk itu apabila kita berada di suatu acara baik resmi maupun tidak resmi, di meja bundar, pesta berdiri, tempat olah raga, disarankan untuk:

Dengan hati terbuka dan mengembangkan senyum, jangan ragu-ragu untuk mendatangi kenalan baru dengan mengatakan Hallo, apa khabar, Saya .. ingin berkenalan dengan anda . (Apabila kenalan baru tersebut memberi sambutan positif, maka kita dapat
memulai dialog yang wajar, tapi bila tidak ada respon positif, janganlah berkecil hati atau sakit hati, toh tadinya juga tidak mengenal orang tersebut).
Bila mendapat sambutan yang baik, maka komunikasi dapat dilanjutkan, dan ingatlah tips tips diatas tentang gema kehidupan . Untuk itu disarankan agar:

- Memilih topik pembicaraan yang sesuai dengan interest kita, bukan hanya menonjolkan diri.
- Memberi perhatian penuh, mau mendengarkan, caring .
- Memberi rasa hormat dan penuh percaya.
- Menggunakan yes but tehnik apabila dirasa perlu untuk tidak setuju ataupun memiliki pandangan yang berbeda.

Memiliki kawan atau sahabat sebanyak-banyaknya sangatlah disarankan. Kita juga memiliki hak sepenuhnya untuk memilih kawan baru yang benar-benar dapat menjadi friend ataukah hanya sekedar acquaintance atau kenalan. Ikutilah suara hati dan feeling Anda.

Apalagi jika menemui sahabat yang hanya menggunakan kita untuk kepentingan mereka atau abusing friend yang suka memojokkan kita ke dalam situasi yang tidak
nyaman. Kita bisa bersikap lebih tegas kepada diri kita untuk meninggalkan mereka. Ada pepatah You are what surround you , jadi apabila hati merasa tidak nyaman dalam lingkungan tersebut, maka kita bisa mengatakan tidak atau menolak untuk berada di dalam lingkungan tersebut.

No comments: