Thursday, June 7, 2007

INDONESIA & KONSUMTIVISME

Budaya konsumtivisme semakin dalam merasuk kehidupan warga perkotaan hingga pelosok desa di Indonesia. Perekonomian yg sedang susah dan daya beli masyarakat secara umum yang menurun, bukan alasan untuk mengendornya nafsu konsumsi masyarakat

Orang berbelanja bukan lagi karena pertimbangan rasional, tetapi karena pertimbangan emosional seperti gengsi misalnya. Status seseorang diukur dan ditentukan dari apa yang ia pakai, apa yang ia konsumsi, apa yang ia beli. Barang - barang mahal bermerek menjadi salah satu ukurannya.

Tidak sedikit dari golongan bawah, menengah di indonesia mulai dari anak-anak, remaja hingga dwasa sudah mengidap semacam penyakit shopaholic,Demi memuaskan nafsu belanja dan meningkatkan status gaya hidup mereka, bila perlu mereka rela terjerat utang.

Kebijakan kredit longgar perbankan dan kemudahan dalam kepemilikan kartu kredit, sedikit banyak ikut menyuburkan budaya konsumtivisme yang dipicu oleh kebebasan arus informasi dan pergaulan antar masyarakat global.Indonesia dianggap sebagai pasar paling prospektif untuk produk-produk bermerek internasional.

Apakah anda termasuk golongan itu?

jakarta, 31 mei 07

1 comment:

Anonymous said...

coba, apa hubungan antara konsumtivisme dan marketing strategic?