Tuesday, September 4, 2007

Belajar Lagi….

Janganlah kamu nikahi wanita karena kecantikannya, karena boleh jadi kecantikan itu akan membinasakannya, dan janganlah kamu menikahi mereka karena hartanya, karena boleh jadi harta itu akan menjadikannya sombong, tapi nikahilah karena agamanya.
( HR Ibnu Majah)

Hidup untuk belajar

Begitulah akhir dari sebuah perkenalan blog sahabat saya, yang telah mengajarkan banyak hal kepada saya akhir-akhir ini. Begitu sempurna dan humble maknanya.

Yah, belajar tiada henti. Jika kita ingin memasuki dunia baru, skill baru, maka kita harus belajar. Ada suatu cerita, Pernah suatu ketika kita diharuskan untuk presentasi dalam keperluan bidding untuk pengadaan dalam hal ***** di Peruri. Mau tidak mau kita juga harus belajar secara kilat. Segala hal technical, merk dan pricing kita pelajari, tanpa ada yang terlewat sedikitpun. Kita baru ngeh, O.oo ternyata harganya mahal, O.oo ternyata ada 2 merk yang bersaing, O.oo ternyata yang diperlukan a,b,c,d…,O.oo ini itu…kebanyakan O.oo jadi lebih tahu pada akhirnya.

Begitu juga kalo kita mau nikah, Perlu belajar.

Sekitar Mei tahun lalu, saya mendapatkan teguran ikhwan “Ya, kamu itu harus belajar, nikah butuh belajar” begitu kata seorang teman saya di Jogja.

Waktu itu ya, saya bener-bener tidak tahu, wong nikah kok pake belajar, belajar apa lagi? Tinggal pacaran, Cocok, ijin orang tua, kumpulin duit, nikah. Beres. Begitu pikir saya.

Ternyata salah sodara-sodara.
Bener, seperti teman tadi, nikah memang butuh belajar, kecuali bagi panjenengan yang menganut prinsip jahiliyah seperti saya dulu diatas. Secara Islami, saya sangat-sangat setuju nikah butuh belajar.

Baru akhir-akhir ini, ketika dibutuhkan ilmu, ketika merasa saya sangatlah kerdil dan bodoh, ketika saya benar-benar haus ilmu tentang rumah tangga, akhirnya saya borong buku-buku bertemakan seperti nikah dll. Tidak ketinggalan adalah buku-buku Fauzil Adhim, Cahyadi Takariawan, dll

Banyak, sungguh banyak sekali, hal-hal yang saya kurang ketahui, bagaimana cara taaruf, bagaimana cara meminang, bagaimana menentukan pilihan, pelaksanaan khitbah, bagaimana mengolah informasi, apa beda menyegerakan dan tergesa-gesa, dimana kita dapat wanita-wanita barakah, undangan-undangan mubazir, ahh.pokoknya macem-macem.
Jadi tidak hanya, mencari gedung dimana, menu catteringnya apa saja, busana keluarga yang akan dipakai apa.

Tidak, saya tidak akan mengkhotbahi gimana-gimana nya, wong saya juga belum kelar bacanya. Masih terus membaca berbagai buku serta brainstorming dengan teman-teman yang telah nikah.
Sekian dulu lah, pokoknya semua butuh belajar, nikah butuh belajar, dan hidup adalah untuk belajar.

SELAMAT untuk KIKY, Rizky Maharani Eka Putri yang baru saja menyempurnakan separuh dien-nya, semoga menjadi keluarga yang SAKINAH, MAWADDAH WA RAHMAH serta BERKAH.
Terimakasih atas segala diskusi kita dan pelajaran yang sangat berharga...MENUJU YANG LEBIH BAIK.

Monday morning 3/09/07

No comments: