Monday, February 25, 2008

yang tertinggal di 2007

Beberapa tulisan-tulisan yang ditulis pada tahun 2007, yang belum sempat di posting.
Diantaranya adalah :

Tanggapan saya tentang buku Asma Nadia “ catatan hati seorang Istri”
Islam baru dilirik ketika ada masalah.
Islam seakan hanya berfungsi di awal dan di akhir pernikahan


Akad nikah selalu digelar dengan prosesi islami, setelah itu, masihkah aturan islam yang dipilih untuk menjalani kehidupan rumah tangga ?

Kalau kita perhatikan, hampir tak terhitung jumlah pasangan yang mengikrarkan janji setia di masjid, bahkan beberapa pasangan artis malah di Baitullah.

Sayangnya itu semua hanya tampak indah ketika di awal.

Hingga pada detik ini, banyak sekali terungkap masalah-masalah rumah tangga seperti perselingkuhan, perceraian, hingga KDRT yang dilakukan masing-masing pasangan. Yah, begitulah kalau rumah tangga tidak dibangun berdasar landasan Islam.

Memahami bahwa pernikahan adalah jalan untuk menerjemahkan hukum Allah dalam kehidupan sehari-hari, memang membutuhkan kesadaran. Menikah bukan sekedar berdasar suka sama suka, atau hanya untuk mengikuti tren ketika orang-orang di sekeliling sudah menikah, atao malah cuman untuk memenuhi kebutuhan biologis, wahh….kalo itu ya jangan.

Bila kesadaran ini sudah sama-sama dimiliki, tentunya hal-hal yang tidak diinginkan tidak bakal terjadi.

Kembali lagi ke masalah rumah tangga islami

Kita menginginkan sebuah rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah, namun sudahkah proses kita menuju hal tersebut benar ?

Membangun rumah tangga bisa diibaratkan seperti halnya kita membangun rumah, jika pondasi dan struktur bangunannya tidak tepat akankah rumah itu kokoh sampai berpuluh-puluh tahun ?

Kembali ke keadaan muda-mudi jaman sekarang, misalnya, kita menginginkan sebuah rumah tangga yang sakinah tadi, tapi jalan kita, proses kita membangun adalah dengan Pacaran, tidak sesuai dengan Islam, padahal yang sesuai dengan Islam adalah Ta’aruf. Pertanyaannya, Akankah rumah tangga itu bisa berjalan diatas rel islam ?? sedangkan proses awalnya saja sudah tidak sesuai.

Kalo dalam mengerjakan soal matematika dulu Wong cara ataupun rumus awalnya saja sudah salah, masak to proses dan hasil akhirnya akan benar ?? Oh..kalo saya nyontek temen, jadi awalnya salah tapi hasil akhirnya tepat…Tak lempar sandal bakiak saja sampean kalo ngomong gitu….

Dalam buku Catatan Hati seorang Istri tulisan Asma Nadia, disitu dituliskan beberapa kaum perempuan yang mendapatkan cobaan-cobaan yang sungguh di luar dugaan manusia.

Tulisan Mba Asma Nadia, memang menyuguhkan istri-istri tangguh dalam menghadapai badai rumah tangga, salut saya buat mereka itu. Dan suami-suami yang mengalami puber kedua. Konon menurut yang saya denger adalah di usia 40 an tahun, akan terjadi revolusi. Bahkan ada yang bilang laki-laki yang berumur 40 itu ada tiga kemungkinan, ganti agama, ganti pekerjaan dan ganti istri. Hehehe.

Kembali lagi ke studio, Misalnya saja ada cerita seorang istri yang telah menikah selama belasan tahun, dan selama itu pula sang suami begitu setia terhadap istri dan kelurganya, namun tiba-tiba ada dalam diri suami hadir seorang wanita yang telah berhubungan dengan dengan suami selama 3 tahun, dengan berbagai kemesraannya. Sang istri baru tahu setelah 3 tahun, bagaimana ini bisa terjadi ??

Okey, mari kita lihat beberapa model laki-laki yang menurut saya ada kemungkinan berbuat seperti cerita-cerita mba Asma tadi. Tidak, saya tidak akan menjelaskan semuanya, namun mari kita lihat contoh dari kisah Ibu Safitri diatas,

’suami adalah tipe lelaki serius,pendiam dan sangat dewasa’.
Yah, itulah kalo orang jadi pendiem, tidak tahu apa-apa tentang dunia luar selain dunia yang dia tahu, begitu dapat melihat dunia luar itu dia mau mencicipi, kira-kira seperti itulah. Banyak sekali orang-orang yang pendiem, tapi tiba-tiba berubah setelah sesuatu hal dan perubahan itu tidak disangka-sangka,

Contoh lagi dalam kisah Amini dalam ‘saya ingin dia memilih’ disitu diceritakan bahwa suami nya yang sangat baik, rumahan, dan telah berkeluarga selama 17 tahun, namun tiba-tiba suatu hari ada gambar dan sms yang sangat mesra dari wanita lain.
Menurut saya ini tipe laki-laki yang tidak jauh dari contoh terdahulu.

Ada lagi tipe pria yang sok alim, dari luaran dia keliatan alim sekali, mungkin banyak wanita yang terpesona dengannya, tapi begitu disuguhkan gemerlapnya dunia, dia terpana, dan larut dalam kebiasaan baru. Tipe ini sekarang banyak sekali merajalela, seperti yang saya temui di tempat-tempat hang out di Jakarta, sering saya berpikir dalam hati munafik sekali orang-orang itu.

Ahhh,..jadi ngelantur,
Menurut saya, tidak semua suami seperti itu,InsyaAllah.

Kembali lagi ke masalah rumah tangga islami.
Badai dan tantangan dalam hidup rumah tangga itu pasti ada, itu tergantung kita gimana menyikapinya, kita harus dengan bijak dalam setiap tindakan. Memang semua manusia mempunyai kesalahan, namun jangan sampai lah kesalahan itu berkaitan dengan hati dan cinta yang lain. Jika sudah berjanji, jika sudah terikat dengan akad nikah, harusnya telah di jadikan tonggak bahwa rumah tangga perlu dimanajemeni juga, dan suami istri menjadi CEO-CEOnya. Jadi harus kompak. Kuncinya adalah TRUST dan saling terbuka, terus terang apapun masalahnya.

Memilih menerapkan tuntunan islam pra nikah dan pasca akad nikah adalah memang bukan pilihan populer. Banyak orang meragukan bahkan menolak mentah-mentah. Memilih islam berarti juga memaksa diri tunduk pada peraturan Allah dan rasulnya

Namun memilih Islam berarti memilih panduan cerdas, agar pernikahan tak hanya indah ketika di awal, tapi juga ketenangan dan kedamaian sepanjang perjalanan kehidupan dimana masalah dan badai datang menghadang.

Bagiku, hanya ada satu istri, yang kucintai sepenuh hati. Bahwa istri adalah partner hidup, tidak ada yang lain, InsyaAllah.

Mungkin lagu Dewa ‘ tak kan ada cinta yang lain’ tepat untuk menggambarkannya.




Baca buku Asma Nadia “ catatan hati seorang Istri” atas rekomendasi seseorang,- sahabat saya, Kiky Maharani. Thnx yah..



Jatibening, 22-23 agustus 07

No comments: