Saturday, April 19, 2008

Entrepreneur is not for Everybody

Ntar postingnya....
Banyak banget yang harus di handle, dan kemampuan yang harus dimiliki. Dari A sampai Z.

Okey, saya teruskan tulisan ini walaupun sangat tidak memuaskan. Tapi intinya adalah sebagai berikut :


Kalau kita bicara soal tren apa ang marak di 2008, wah bisa banyak. Tapi untuk pelaku ekonomi baru, saya rasa tren karakteristiknya ada dua, yaitu: punya knowledge yang bagus dan berorientasi pasar.

Kita pakai cara sederhana saja, dari 200 juta lebih penduduk Indonesia, kita bisa berdagang. Dan ini maraknya di sektor UKM. Kenapa UKM bisa tetap survive di saat krismon? karena ia langsung melayani kebutuhan masyarakat konsumen. tidak mungkin orang tidak beli bensin, tidak pakai sabun. Itu logikanya. Dengan ini kita bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.

Pedagang adalah format yang bikin kita cerdas.
Karena seorang pedagang terbiasa bertindak efisien, tepat waktu. Itu membuat kita lebih kompetitif untuk berorientasi pada market. Kita jadi awas terhadap sekeliling. Ini harus ditunjang dengan knowledge yang bagus. nah sekarang, pengusaha kita kadang baca koran saja tidak. Ini kejadian.

Percaya atau tidak, Entrepreneur is not for everybody, entrepreneur itu tidak untuk semua orang. Hanya dibutuhkan orang yang mau dan bisa belajar. Kalau kita takut untuk itu, jangan coba-coba. Perlu keberanian di sini. Tapi anehnya, orang kita itu berani berpetualang di politik, tapi kalau di masalah duit kok nggak berani.

Terjun ke dunia entrepreneur memang membutuhkan keberanian luar biasa. Entrepreneur itu tidak digaji. Dari pagi sampai sore bukan untung terus, malah kadangkala no margin. Banyak kejadian seperti itu. Tapi bagi saya, kita mengerjakan sesuatu dengan baik. Itu tadi kuncinya, knowledge dan orientasi pada pasar.

Pertama, adalah peluang, pengusaha harus jeli dan berpikir cepat dalam menindaklanjuti peluang-peluang yang datang di sekitar kita. Banyak peluang, namun tidak semua harus kita ambil. (Pengusaha sebagai Risk taker).

Kedua adalah skill dalam mengolah semua sumber yang ada (pengusaha sebagai manager)

Ketiga adalah modal, modal juga sangat berpengaruh terhadap eksekusi peluang dan rencana. (pengusaha sebagai investor)

Keempat adalah entrepreneur harus mampu bernegosiasi dengan pihak supplier.(pengusaha sebagai negosiator dan PR)

Kelima adalah harus bisa menginterview dan menyeleksi calon karyawan,(Pengusaha sebagai HRD)

Keenam harus bisa paham dan mengerti tentang ilmu-ilmu hukum, keuangan, dll (Pengusaha sebagai Analisis Hukum dan Keuangan)

Ketujuh harus tahu seluk beluk Supply Chain Management nya.

Kedelapan harus bisa menjual (Pengusaha sebagai Sales)

Kesembilan harus bisa menjalin hubungan baik dengan prospek, dan customer.

Kesepuluh harus bisa mengelola semua yang telah tersebut dalam point 1-9.

Kesebelas Berdoa. (pengusaha harus Dekat dengan Allah SWT)


Banyak lah, dan untuk tahu itu, harus terjun sendiri. Sebuah kepuasan batin yang tidak bisa dituliskan dengan kata-kata.

Tidak, seorang pengusaha tidak mutlak untuk tahu itu semua, yang penting adalah Point 1 dan terakhir. Point lainnya bisa kita minta bantuan sahabat, ato teman kita ato konsultan khusus yang telah kenal baik dengan kita. Betul kan.

2 comments:

Iswara, Fildy said...

there's no bad plan or fail plan. The only one bad is the plan maker.

Anonymous said...

Nice comment,..I think the only one worst is NO ACTION.