Sunday, July 4, 2010

Ketika Allah menjadi alasan Utama

Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah.

Aku tidak banyak bertanya tentang calon istriku, aku jemput dia di tempat yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut mencampuri ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah.

Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak melihat segala kekurangan istriku. Dan sekuat tenaga pula, aku mencoba membahagiakan dia.

Ketika aku minta yang cantik, aku berpikir sudah tampankah aku?
Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku?
Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku?
Bahkan ketika aku minta yang solehah, bergetar seluruh tubuhku sambil berpikir keras di hadapan cermin, sudah solehkah aku?

Ya Allah, Sang Penggenggam dan Penguasa Hati makhluknya... kepada Mu lah aku berserah, aku ikhlaskan apa yang menjadi takdirku. Engkau Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba Mu. Engkau penulis skenario terbaik bagi jalan hidup hamba Mu, ...


ahad, 4 july 2010


1 comment:

idooz said...

yang penting sekarang udah ada pegangan... ya gak ? hahahha