Tuesday, February 24, 2009

Air mata kesombongan

Seringkali ketika sesuatu terjadi di luar rencana, harapan dan keinginan gagal tak tercapai, barulah manusia mengingat Nya. Sadar dirinya tak mampu berbuat apa-apa, jika Allah sudah berkehendak. Saat itulah biasanya manusia berkeinginan untuk menangis dan tersadar untuk mengingatNya. Namun, tak lama bila ada harapan dan keinginan yang terwujud, maka tertawalah ia dan lupa lagi kepada Sang Pemberi Harapan. Sudah biasa manusia itu menangis, melelehkan air matanya, di saat merasa hancur. Tujuannya gagal, harapannya tak tercapai dan cita-citanya berantakan. Atau, apabila yang telah diupayakannya mengalami kebuntuan.

Menangis, adalah cara Allah menunjukkan kekuasaan dan KemahaBesaran Nya. Air mata itu mungkin diciptakan untuk menyadarkan manusia agar senantiasa mengingat Nya. Titik-titik air bening dari kelopak mata itu bisa jadi adalah teguran Allah terhadap diri kita yang selama ini selalu saja melalaikan Nya dan sibuk dengan kehidupan ini. Semestinya, tangisan itu dapat meluluhkan keangkuhan hati dan kesombongan dalam dada, hingga timbul kesadaran diri. Karena hanya Dial ah yang berhak berlaku sombong bukan kita kita ini yang hanya manusia biasa ciptaanNya.

Dan seharusnya air mata itu dapat melelehkan pandangan mata dari meremehkan orang lain, supaya lebih bisa menghargai sesame. Air mata seharusnya dapat menjernihkan mata kita supaya lebih bisa melihat Kemahabesaran dan kekuasaan Allah SWT. Titik-titik bening itu akan membersihkan debu-debu pengingkaran yang menyesaki kelopak mata yang menjadikan seringkali lupa bersyukur atas nikmat karunia Nya.

Semestinya pula, melelehkan iar mata membuat hati tetap basah oleh ketawadhuan , qonaah, dan juga cinta terhadap sesame. Air mata menajdi penyadar bahwa apapun yang kita upayakan semua tergantung pada Nya. Tak ada yang patut disombongkan pada diri di hadapan yang diperbuat akan jauh lebih banyak. Wallahu a’lam.

2 comments:

MasNovanJogja said...

iya Don. Kadang kita merasa sedih ketika keinginan tidak tercapai dan tertawa hingga terlupa akan nikmat-Nya..

Anonymous said...

Kata Arvan Pradiansyah sih gini sob, "If you want to be Happy, be happy NOW "