Wednesday, July 9, 2008

Bisa diibaratkan seperti ke toko buku

sebuah tulisan dari blog sebelah

Pernikahan yang diawali dengan pacaran dapat diibaratkan membeli buku yang dijadikan contoh dari jenis buku mahal. Pada umumnya buku yang dibungkus rapat dengan plastik yang disertai peringatan keras ‘membuka berarti membeli’ sehingga pembeli mempunyai 2 pilihan untuk mengetahui buku tersebut.

1. Dengan cara membukanya dan membacanya sehingga buku tersebut makin lama makin lusuh jika semakin banyak orang yang ingin menyentuh dan membacanya. Akhirnya hampir semua pembeli menolak untuk membelinya kecuali sangant terpaksa.Membeli buku seperti itu dapat diibaratkan pernikahan yang diawali dengan pacaran.

2. Karena buku tersebut mahal dan terbungkus rapi sehingga jika membukanya berarti membeli, maka untuk mengetahui isinya pembeli dapat bertanya kepada petugas, melalui katalog komputer atau bertanya kepada orang yang telah memiliki dan membacanya sehingga dia memperoleh buku yang benar-benar baru yang belum pernah dijamah disentuh oleh siapapun. Ini dapat diibaratkan sebagai pernikahan tanpa melaui pacaran.

Pada saat menanti akad nikah akan terjadi kangen/rindu. Hal ini merupakan kodrat sebagai manusia yang tidak dapat ditolak oleh manusia itu sendiri. Selama kerinduan pada calon tidak membawa kemaksiatan kepada ALLAH bahkan kita bersabar untuk menahannya maka itulah rindu karena ALLAH. Tetapi jika kerinduan tersebut membawa kemaksiatan maka sesungguhnya itulah kerinduan karena hawa nafsu semata.

Wallahu ‘alam. Bagaimana dengan anda, ada yang mau ditambahin, silakan…...

4 comments:

Anonymous said...

sangat berbeda buku ma wanita..
wanita?? ---> makhluk ciptaan Allah
buku?? ---> benda ciptaan manusia.


But tidak semua toko buku berani untuk mengambil strategi pemasaran dengan fasilitas buku tersampul serta harga yang mahal. Tentulah toko buku tersebut adalah toko buku pilihan. Yaah…. bisa dikatakan sebuah lingkungan, yang jika lingkungan itu baik InsyaAllah baik pula apa-apa yang ada di dalamnya.

Anonymous said...

thnx a lot anonymous for U'r comment...

Ok, boleh ya ditanggapi:

Begini, buku memang berbeda dg wanita, di awal sudah dikatakan ada kata-kata "diibaratkan", jadi ya sekedar mengibaratkan aja. Dan content utama nya adalah Pernikahan yg diawali dg Pacaran.

Btw Tentunya kita juga memilih toko buku yang mahal asal berkualitas kan, apapun barang yang akan kita beli asalkan berkualitas worted bgt.

Tentang lingkungan, ya..memang seperti itu adanya. Namun perlu diingat bahwa pendidikan keluarga adalah hal yang sangat fundamental, dan insyaAllah tidak akan terpengaruh lingkungan yang kurang baik.

Anonymous said...

Setuju....,
Pendidikan keluarga hal yang fundamen banget.
Ibarat pohon dengan akar yang kuat dan kokoh, InsyaAllah akan baik2 aja jika kena terpaan deru angin.

Tengkyu...for U'r comment.

Anonymous said...

wehh... Mas Doni,

Pingin Kawin yaaa...
dah buruan ntar keburu KIAMAT LOH...!!!